src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkLEKa7-BIQBAI5NGr44udcZAcJs4VSUcPK-SthBcqPzgVaBT7QiwJKLj3ei8JTJQOptdLfG7wUs4X0GFvOFhQX8SR3Dcot9R-crSRqSKff6xFCtEks2fCFsNA2Dmr-7_sBlFIa4OUjZBq/s320/picture3web.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5543999211767250162" />
Aboout : Geologi..Hidrogeologi....
Diskusi Para ahli Hidrogeologi, Sumber Air Terbaik Adalah Mata Air Pegunungan
|
Hari ini para ahli hidrogeologi menyerukan bahwa sumber air terbaik berasal dari mata air pegunungan vulkanik. Hal ini berdasarkan kepada penjelasan bahwa mata air pegunungan vulkanik memenuhi ketiga syarat karakteristik sumber air tanah, yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Kuantitas dipengaruhi oleh curah hujan, siklus air dan kondisi hidrogeologis area di sekitar sumber daya air tersebut; sedangkan kualitas dipengaruhi oleh faktor alami (kondisi serta komposisi tanah dan batuan) maupun aktivitas manusia (pertanian, pencemaran rumah tangga, industry, dan lain sebagainya); dan kontinuitas yang memberi keseimbangan antara pemakaian dan pengisian ulang. Prof. Dr. Ir. Sari B Kusumayudha, M.Sc., ahli hidrogeologi dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, mengatakan, “Air menempati hampir dua pertiga dari luas permukaan bumi, dan memberi warna biru ketika bumi dipandang dari ruang angkasa. Jika dilihat dari sisi distribusi air global, volume air laut lebih-kurang 97,2%, dan air tawar hanya sekitar 2,8 %. Dari jumlah air tawar yang ada di bumi, 2,41% di antaranya berupa es di kutub, dan 0,61% berupa air tanah. Sisanya dibagi menjadi air permukaan, air pelembab tanah, dan air yang terdapat di dalam atmosfer. Kita harus mempertahankan kuantitas dan kualitas air tawar agar dapat memenuhi syarat minimum yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan kita di bumi ini.” Dia menambahkan bahwa siklus air berperan penting untuk menjaga kuantitas dan kontinuitas air. Terbentuknya air tanah bermula dari siklus hidrologi dimana awan tersusun oleh jutaan tetes kecil air, yang sangat ringan, sehingga tetesan ini dapat melayang di udara, kemudian terangkat oleh aliran udara hangat dari darat dan akhirnya dapat berubah menjadi air hujan yang jatuh ke bumi. Air tersebut meresap dan tersimpan ke bawah permukaan tanah yang kemudian karena pengaruh gaya gravitasi bergerak secara vertikal menembus lapisan-lapisan tanah hingga mencapai zona jenuh air dan akhirnya tersimpan di dalam lapisan batuan pembawa air yang disebut akuifer. Berdasarkan materi penyusun dan lingkungan fisiknya, terdapat beberapa jenis akuifer, yaitu akuifer allufial fan (berada di daerah pantai, daerah endapan sungai dan sekitarnya), akuifer sedimen (lapisan gambut, organik), akuifer karst (pegunungan kapur) dan akuifer vulkanik (di daerah pegunungan berapi), yang menjadi sumber air tawar terbaik. Akuifer ialah lapisan atau formasi batuan yang mampu menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah yang cukup berarti, yang mampu memberi pasokan kepada sumur atau mata air. Indonesia merupakan daerah tropis basah dengan curah hujan yang relatif tinggi dan secara geologis terletak di daerah busur gunung api. Indonesia mempunyai lebih dari seratus gunung api aktif maupun non aktif dimana secara geologis gunung-gunung api tersebut membentuk lapisan-lapisan batuan yang sangat kondusif untuk berperan sebagai sebagai akuifer. Dr. Ir. Heru Hendrayana, ahli hidrogeologis dari Universitas Gajah Mada melanjutkan penjelasan bahwa air tanah kemudian akan tersimpan di dalam akuifer dengan kedalaman dari beberapa meter sampai dengan ratusan meter di bawah permukaan tanah, dan mempunyai waktu tinggal (residence time) dari beberapa hari sampai jutaan tahun. Selama pengalirannya, air tanah mengalami berbagai proses yang membuat air tanah mengadung berbagai macam mineral dan akhirnya mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat. “Sebagai kelanjutan proses alamiah, air tanah kemudian ada yang muncul di permukaan dan disebut sebagai mata air. Dalam hal ini, mata air di pegunungan dianggap sebagai sumber air yang sempurna, baik kuantitas maupun kualitasnya. Debit mata air di pegunungan umumnya besar dan terus menerus, karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah dengan intensitas curah hujan tinggi serta masih memiliki daerah tangkapan air yang relatif baik. Kualitas air yang didapatkan sangat baik, karena belum banyak dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia yang dapat menurunkan kualitas air tanah,” kata Dr. Heru. Maka jelaslah bahwa sumber air yang terbaik berasal dari mata air pegunungan. Kita semua berkepentingan secara langsung terhadap keberadaan sumber daya air di bumi kita. Air adalah kunci kehidupan, air tidak tergantikan oleh zat lain, air adalah bagian tak terpisahkan dari makhluk hidup. Setetes air sehat akan memberikan kebaikan kepada alam beserta segala isinya. Wahyu Triraharja, Manajer Pengelolaan Sumber Daya Air DANONE AQUA mengatakan, ”Saat ini kami memiliki 11 mata air, seluruhnya terletak di kawasan pegunungan di seluruh Indonesia dan masing-masing mata air tersebut dipilih dengan seksama. Pertama, sumber mata air tersebut harus memenuhi sembilan kriteria yang sangat spesifik. Jika kriteria awal tersebut telah terpenuhi, maka sumber mata air tersebut kemudian menjalani lima tahap proses seleksi yang intensif oleh beberapa tim ahli. Sering kali, penelitian tersebut membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Kami mungkin satu-satunya di industri ini yang melakukan proses seleksi yang sangat ketat seperti itu, sehingga tidak mengherankan bahwa tidak semua mata air pegunungan bisa menjadi sumber air AQUA.” “Kami juga percaya bahwa melestarikan lingkungan hidup dan melindungi sumber air tersebut merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan banyak pihak dan perlu proses waktu yang lama,” tambahnya. Dalam menjawab tantangan ini, AQUA aktif bekerja sama dengan multi pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat independen dan masyarakat Indonesia, untuk mencapai kelestarian lingkungan jangka panjang. Kerja sama ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui program-program yang mendukung akses ke air bersih, penyehatan lingkungan, konservasi alam, pertanian, pengelolaan sampah, pendidikan, sekaligus pengelolaan air irigasi yang berkelanjutan |
SALAM....GEOLOGI
ASSALAMUALAIKUM....
RORY HIDAYAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar