RoryHidayat">http://www.dreambingo.co.uk/RoryHidayat">

Rory Hidayat

Rory Hidayat
yang punya blog ni...yang Nulis...

Pengikut

Jumat, 13 April 2012

Perforasi dalam Sumur


Perforasi (perforating) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam sumur sampai ke kedalaman formasi yang dituju. Shaped-charges ini kemudian diledakan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s) yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat (17s).
Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing (TCP-Tubing Conveyed Perforations).








Berjalanlah walau habis terang......

Well testing


“well testing itu apa ? “
Well testing adalah metode untuk mendapatkan berbagai properti dari reservoir secara dinamis dan hasilnya lebih akurat dalam jangka panjang. Tujuannya:
Untuk memastikan apakah sumur akan mengalir dan berproduksi.
Untuk mengetahui berapa banyak kandungan hidrokarbon di dalam reservoir dan kualitasnya.
Untuk memperkirakan berapa lama reservoirnya akan berproduksi dan berapa lama akan menghasilkan keuntungan secara ekonomi.
Teknik ini dilakukan dengan mengkondisikan reservoir ke keadaan dinamis dengan cara memberi gangguan sehingga tekanan reservoirnya akan berubah. Jika reservoirnya sudah/sedang berproduksi, tes dilakukan dengan cara menutup sumur untuk mematikan aliran fluidanya. Teknik ini disebutbuildup test. Jika reservoirnya sudah lama idle, maka sumur dialirkan kembali. Teknik ini disebut drawdown test.

Nah Seperti ini lah kira2 well testing itu   :D 



EOR (Enhanced Oil Recovery)


” Akibat penurunan produksi minyak dan gas bumi dalam sumur peoduksi perlu dilakukan EOR untuk menjaga tingkat produksi sumur minyak dan gas agar tetap stabil.
jadi EOR adalah …………
EOR merupakan teknik lanjutan untuk mengangkat minyak jika berbagai teknik dasar sudah dilakukan tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan atau tidak ekonomis. Ada tiga macam teknik EOR yang umum:
1. Teknik termal: menginjeksikan fluida bertemperatur tinggi ke dalam formasi untuk menurunkan viskositas minyak sehingga mudah mengalir. Dengan menginjeksikan fluida tersebut, juga diharapkan tekanan reservoir akan naik dan minyak akan terdorong ke arah sumur produksi. Merupakan teknik EOR yang paling popular. Seringnya menggunakan air panas (water injection) atau uap air (steam injection).
2. Teknik chemical: menginjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk mengubah properti fisika dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat lebih mudah mengalir.
3. Proses miscible: menginjeksikan fluida pendorong yang akan bercampur dengan minyak untuk lalu diproduksi. Fluida yang digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas nitrogen.


Ahli-ahli EOR besok :D 

Rangkuman belajar Mineralisasi


# Mineralisasi adalah Kegiatan magmatik dalam pembentukan mineral ekonomi
#Proses Pembentukan Endapan Mineral
          Endogenic à terbentuk jauh di dalam kerak bumi, = proses pembentukan batuan primer
          Exogenic à terbentuk di permukaan bumi, tidak semua berhubungan dengan proses pelapukan dan erosi
# Proses Endogen
·         Magmatic segregation
o   Fractional crystallization ore minerals by crystallization or density separation. eg. Chromite & Platinum metals of Bushveld complex (south Africa)
o   Liquation magma contains immiscible component that separate, exp. Silicates & sulphides. eg. Cu-Ni  minerals of Sudbury (Canada)
·         Pegmatitic deposition
o   Crystallization of disseminated grains or segregations from last phases of magmas. eg. Uranium pegmatite of Bancorft (Canada)
·         Hydrothermal precipitation
o   Minerals presipitate from hot aqueous solutions of magmatic, metamorphic or connate or meteoric water. eg. Pophyry Cu deposit of Ok Tedi (Papua-New Guinea)
·         Metasomatic & metamorphic processes
o   Alteration of adjacent wall rocks and outer rim of an intrusion. eg. King Island Scheelite (Australia)
·         Magmatic segregation ( orthomagmatism)
o   Ore bodies formed are derived from magma
o   Ore bodies are associated with igneous intrusion eg. Batholiths, dyke and sill
o   Ore minerals form by direct crystallization from melt
o   Fractional Crytallization : saat magma mendingin, konsentrasi dari variasi unsur-unsur dalam magma akan meningkat dan mineral akan mulai terbentuk sebagai hasil gabungan dari beberapa unsur. Proses penting yang berperan dalam pemisahan mineral dari melt adalah:  gravity fractionation, flow differentiation, separation and mechanical sorting, density currents, in situ bootom crystallization
o   Liquation : pemisahan dari dua atau lebih fase mineral karena adanya pemisahan liquid immiscibility, seperti halnya air dan minyak yang tidak bercampur, dimana silicate-sulphide magma akan cenderung memisah dan pengendap pada lapisan yang berbeda, à endapan mineral menjadi seperti berlapis, eg. Endapan kromit-platinum di komplek Bushveld, Afrika Selatan. Jika waktu liquationnya cepat, maka sulphida yang terbentuk akan mengendap pada lapisan paling bawah dari kerak bumi atau mantel, tapi bila prosesnya lambat, maka sulphida bisa didiluted oleh mineral silikat sehingga membentuk mineral yang non ekonomik.
  • Pegmatit
    • Batuan berbutir sangat kasar, umumnya berkomposisi granitik
    • Terbentuk karena adanya injeksi dari larutan magma akhir yang mengandung mineral-mineral pembentuk batuan, bersama dengan carbon dioksida, konsentrasi mineral-mineral jarang dan metal.
    • Ukuran tubuhnya bervariasi bisa mencapai beberapa kilometer.
    • Kadang terdapat sebagai pengisi rekahan pada batuan induk

  • Hydrothermal proses
u Adalah proses dimana larutan hydrotermal yang mengadung ion-ion logam, atau yang berasosiasi dengan mineral bijih, melewati country rock, yang kemudian terubah membentuk zona ubahan disekitar endapan hydrothermal.
u Mineral-mineral yang terbentuk berkisar pada temperatur 50~650.
u Kriteria bisa terbentuknya mineralisasi hydrothermal :
o   Adanya larutan yang mampu melarutkan dan mentransport mineral matter; geothermal (hydrothermal cell), mekanisme dimana larutan dibawa ke permukaan
o   Adanya porositas batuan yang mana larutan bisa masuk
o   Adanya tempat untuk presipitasi mineral
o   Adanya reaksi kimia yang membawa ke proses presipitasi
o   Adanya konsentrasi mineral yang cukup untuk membentuk suatu endapan
o   Ph (acidity) dan Eh ( oxygen level)
Sumber air larutan hydrothermal bisa berasal dari
o   Air permukaan or air meteoric
o   Air laut
o   Connate water atau air yang terperangkap dalam batuan pada saat pembentukan batuan
o   Air metamorfik
o   Air magmatik

u Metasomatik dan metamorfik deposit
          Metamorfisme adalah proses dimana suatu batuan berubah menjadi batuan lain karena tekanan dan/atau temperatur. à hanya menghasilkan sedikit endapan mineral karena batuan induknya mengadung sedikit ion-ion metal.
          Metamorfisme dapat mengakibatkan re-kristalisasi dari sulfida yang telah ada menjadi berukuran lebih kasar, lebih ekonomi, mineralisasi yang memberikan kadar metal yang tinggi.
          Pada metamorfisme kontak, magma sebagai sumber air, volatil material dan variasi unsur-unsur, bila material ini kontak dengan country rock, maka akan terbentuk skarn, yang prosesnya disebut juga sebagai metasomatisme.


# Proses eksogen
l  Mechanical accumulation
à Concentration of heavy durable minerals into placer deposits. Eg. Au-placer of Yukon-Canada
l  Sedimentary precipitates
à Precipitation of elements in suitable sedimentary environments, with or without the aid of biological organisms. Eg. Banded iron formation
l  Residual processes
à Leaching of soluble elements leaving concentrations of soluble elements in the remaining material. Eg. Nickel laterites
l  Secondary or supergene enrichment
à Leaching of element from the upper parts of minerals deposits and precipitation at the depth to produce higher concentrations. eg. Au-Ag bonanza
l  Volcanic-exhalative (=sedimentary exhalative)
à Exhalation of hydrothermal solutions at the surface, usually under marine conditions and generally producing stratiform ore bodies. Eg. Rio Tinto (Spain), Kuroko (Japan), Mount Isa (Australia)

# Akumulasi mekanik
          Endapan plaser terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral-mineral yang tahan terhadap pelapukan (siklus pelapukan-erosi)
          Umumnya terbentuk sebagai hasil dari pemisahan secara gravity dan fluktuasi energi dari medium
          Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan plaser :
          Durability or resistance of minerals to weathering and mechanical breakdown
          High specific gravity (density)
          Transporting medium (water, ice or wind)
          Site for deposition
# Sedimentary precipitation

          FeO & MnO umumnya terbentuk karena presipitasi sedimen yang berasal dari batuan sebelumnya yg mengalami pelapukan dan, tertransport dalam cekungan sedimen, pada kondisi yang cocok, ion2 akan bergabung dan membentuk presipitasi kimia
          Faktor yang paling berpengaruh adalah pH dan Eh
          Banded iron formations (BIF) adalah identik dengan endapan sedimen bijih iron, karena adanya perlapisan dari mineral2 FeO dan mineral gangue (kuarsa)
          BIF kadang terdiri  dari beberapa facies :
          Fasies oksida à hematit & magnetit
          Fasies karbonat à siderite & chert
          Fasies silikat à iron silikat dominan with asesori magnetit, siderit & chert
          Fasies sulfida à banded pyritic carbonaceous argillite with organic matter

# Residual proses
          Deposit di hasilkan karena proses pelapukan (physical & chemical), eg. Bauksit, clay dan nikel.
          Fe dan Al umumnya mengalami persipitasi bersama-sama dgn Fe dominan, pada situasi dimana batuan induk sedikit mengandung Fe yg kemudian mengalami pelapukan, maka Al akan dominan dan hasil endapannya berupa laterit yang di sebut bauksit.
          Faktor yang penting untuk pembentukan bauksit adalah :
          Humid tropical or tropical climate with wet dan dry seasons, temperature above 20
          Suitable parent rock
          Chemical & organic activity
          Topography and topology that permit slow infiltration of precipitation and promote chemical reaction
          Time and preservation of reaction product
#Tujuan klasifikasi:
          untuk mengelompokan objek yang sama dalam satu kelas
          untuk kemudahan dalam mengakses informasi (library or data base computer)
          untuk mempelajari lebih jauh dari objek yang dikelompokan

# Ada banyak klasifikasi yang telah dibuat yang masing masing mempunyai dasar yang bervariasi dalam pengelompokannya :
          Commodity produced à Cu, Ni, Au deposits
          Descriptive à wall rocks type, shape & form, control structure
          Genetic à porphyry, epithermal, VMS deposit
          etc

  1. Mineral deposits of the intermediate to acid rock environment
          Granophyle tin(-tungsten) deposits
          Pegmatite deposits
          Porphyry copper (Mo, Au) deposits
          Porphyry polymetallic tin deposits
          Skarn deposits
          Epithermal Au-Ag vein deposits
          Volcanogenic massive sulphides (acid)
          Tin granites related to ultramafic layered complexes
          Tin alkali granites and rhyolites in ring complexes

  1. Mineral deposit of the (ultra) basic environment
          Chromite deposits
          PGM deposits
          Nickel (Cu, Au) deposits
          Anosthosite-hosted titanium deposit
          Volcanogenic massive sulphide (basic)
          Carbonatites
          Diamondiferes kimberlites and lamproids

  1. Blanket-type laterites
          Lateritic bauxite deposits
          Nickel laterites
          Lateritic iron and manganese deposits
          Laterite building material
          Laterite gold deposits
  1. Mineral deposits hosted by clastic sediments
          Fluvial and beach placers (tin gold, diamond)
          Red copper (U, V) deposits
          Sandstone lead (Ag, Zn) deposits
          Copper (Co, Pb, Zn) deposit hosted by sandstone-shale-carbonate (+ evaporite sequences)
          Sedimentary-exhalative lead zinc (-Cu) deposits
  1. Mineral deposits hosted by chemical sediments
          Sedimentary iron deposits
          Sedimentary manganese deposits
  1. Mineral deposits hosted by carbonates
          Mississippi Valley type lead-zinc deposits
          Alpine-type lead-zinc (F, Ba) deposits
          Irish-type lead-zinc (Cu) deposits
  1. Mineral hosted by metamorphic rocks
          Metamorphic deposits
          Mixed metamorphosed-metamorphogenic deposits
          Metamorphogenid deposits