RoryHidayat">http://www.dreambingo.co.uk/RoryHidayat">

Rory Hidayat

Rory Hidayat
yang punya blog ni...yang Nulis...

Pengikut

Jumat, 12 November 2010

PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Pemahaman tentang minyak dan gas bumi yang berasal dari material organik telah memberikan gambaran umum tentang bagaimana materi organik yang berasal dari tanaman diubah menjadi hidrokarbon. Meskipun proses perubahannya sangat rumit untuk dijelaskan, dan masih banyak hal-hal yang masih kurang dipahami, saat ini diketahui bahwa zat organik yang berasal dari tanaman dan ganggang diawetkan dengan baik apabila berada dalam sedimen halus tanpa kehadiran oksigen. Suhu rendah reaksi kimia dan biologi (disebut diagenesis) yang terjadi selama pengangkutan dan penguburan dini dalam lingkungan pengendapan merubah bahan organik. Sebagian besar senyawa kimia hadir dalam sedimen sebenarnya berasal dari bakteri, dan terbentuk sebagai bahan organik mati yang diubah menjadi jaringan mikroba.


Sebagian besar bahan organik mengalami perubahan selama diagenesis menjadi molekul-molekul yang berukuran besar, yang disebut kerogen. Kerogen berperan penting dalam penentuan asal-usul minyak dan gas bumi. Tahap awal pembentukan hidrokarbon terjadi selama proses diagenesis. mikroorganisme tertentu, yang disebut metanogen mengubah material organik menjadi metana biogenik. Adanya pembentukan metana biogenik telah cukup lama diketahui, namun hanya dalam beberapa tahun terakhir ini kita menyadari bahwa di berbagai daerah di Indonesia cadangan gas alam dapat berupa gas biogenik.

Seiring dengan bertambahnya kedalaman burial, porositas dan permeabilitas batuan akan berkurang, dan suhu akan meningkat. Perubahan ini menyebabkan berhentinya aktivitas mikroba secara bertahap, dan pada akhirnya diagenesis organik akan berhenti. Seiring dengan peningkatan suhu, reaksi termal menjadi semakin penting. Selama fase perubahan kedua yang disebut katagenesis ini, kerogen mulai terurai menjadi molekul yang lebih kecil dan lebih mobile. Pada tahap awal katagenesis, sebagian besar molekul yang dihasilkan dari kerogen masih relatif besar; ini adalah bentuk awal minyak bumi, dan disebut aspal. Pada tahap akhir katagenesis dan dalam tahap akhir, yang disebut metagenesis, produk utama terdiri dari molekul gas yang lebih kecil.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, gambaran pembentukan hidrokarbon yang relatif sederhana menjadi sedikit lebih rumit dengan bertambahnya pengetahuan tentang kerogens yang dapat terbentuk dari berbagai jenis bahan organik, atau dalam kondisi diagenesis yang berbeda-beda secara kimiawi. Perbedaan ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap generasi hidrokarbon.

Setelah terbentuk, molekul minyak dan gas dapat bermigrasi dari batuan induk ke carrier beds yang lebih permeabel. Migrasi melalui carrier beds ini sering mengarah ke perangkap, di mana proses migrasi berhenti dan terjadi akumulasi hidrokarbon.



Sumber Artikel
Sumber Gambar

Tidak ada komentar: